OTOJATIM - Musim Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 memasuki fase paling menentukan. Seri keenam yang berlangsung di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, menjadi titik akhir penentuan posisi klasemen bagi Yamaha Racing Indonesia. Trek ini bukan tempat asing.
Buriram sudah menyimpan catatan penting sejak putaran pembuka, sekaligus menjadi panggung evaluasi sejauh mana konsistensi tim terjaga hingga akhir musim.
Kembali ke Buriram membawa memori awal musim yang kuat. Pada seri pembuka April lalu, Yamaha Racing Indonesia mencatatkan double podium. Wahyu Nugroho naik podium ketiga race pertama kelas SS600, pencapaian perdana tim di kelas tersebut sepanjang keikutsertaan di ARRC.
Candra Hermawan menambah catatan positif lewat podium kedua race pertama AP250, juga menjadi hasil penting pada debutnya di sirkuit ini.
Alur musim kemudian bergerak stabil. Podium kembali diraih di Motegi, Mandalika, hingga Sepang.
Wahyu Nugroho dan Candra Hermawan konsisten mengumpulkan poin, disusul kontribusi M Faerozi serta Muhammad Fadhil Musyavi. Rangkaian hasil itu menjaga peluang Yamaha Racing Indonesia tetap terbuka hingga seri terakhir.
Di kelas SS600, fokus tertuju pada perburuan posisi tiga besar klasemen akhir. Wahyu Nugroho saat ini berada di peringkat empat, sementara M Faerozi menempati posisi dua belas. Margin poin masih memungkinkan perubahan, terutama dengan dua race tersisa. Tambahan motivasi datang dari Wahyu Nugroho yang baru saja merebut gelar juara nasional Supersport 600cc pada Mandalika Racing Series, awal November lalu.
Kelas AP250 juga menyimpan target jelas. Candra Hermawan membidik lima besar klasemen akhir setelah kini berada di posisi enam. Musim penuh pertamanya di ARRC memberi bekal pengalaman yang terasa signifikan, termasuk kemenangan di Sepang dan podium di Buriram serta Motegi.
Sementara itu, Muhammad Fadhil Musyavi memanfaatkan musim ini sebagai fase pembelajaran penting dalam persaingan Asia, setelah tampil sebagai wild card di beberapa seri sebelum resmi bergabung pada seri Sepang.
Seri penutup Buriram juga menghadirkan nama Aldi Satya Mahendra sebagai wild card di kelas SS600. Kehadirannya bukan sekadar menambah jumlah rider, tetapi juga menjadi bagian dari fase pemulihan sekaligus adaptasi jelang agenda berikutnya di level dunia.
Manajer Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menyampaikan optimisme jelang balapan akhir pekan.
“Kami harapkan akan merealisasikan target di seri terakhir ARRC weekend ini baik di kelas SS600 maupun AP250. Empat pembalap Yamaha Racing Indonesia telah menunjukkan improvement dengan memperoleh sejumlah podium pada beberapa seri. Performa positif tersebut berkat kerjasama tim yang solid dan mental para pembalap yang sudah teruji selalu recovery untuk mendapatkan hasil lebih baik. Di seri terakhir ini juga ada Aldi Satya Mahendra sebagai wild card rider. Aldi Satya Mahendra memanfaatkan sesi ini untuk pemanasan setelah pulih dari cedera dan bersiap buat World Supersport musim depan,” ungkap Wahyu Rusmayadi.
Dari sisi pembalap, fokus mereka tertuju pada eksekusi akhir musim.
“Tiba di penghujung musim, ini akan menentukan hasil akhir dimana saya ingin finish di top three klasemen. Saat ini saya dalam kondisi terbaik fisik dan mental,” ujar Wahyu Nugroho.
Aldi Satya Mahendra juga menilai Buriram sebagai trek yang memberi rasa percaya diri.
“Balapan di ARRC adalah bagian dari memori karena jejak karir racing saya juga diisi dengan bertarung di kejuaraan Asia ini. Karakter sirkuit Buriram juga saya kenal dengan baik,” katanya.
Dengan lima rider turun lintasan, Yamaha Racing Indonesia membawa kombinasi pengalaman, momentum podium, serta target klasemen yang terukur. Buriram menjadi garis akhir perjalanan panjang musim 2025, sekaligus cermin seberapa efektif konsistensi dijaga sejak awal hingga penutup kompetisi.
![]() |
| Tim Yamaha Racing Indonesia menatap seri penutup ARRC 2025 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand. |
Kembali ke Buriram membawa memori awal musim yang kuat. Pada seri pembuka April lalu, Yamaha Racing Indonesia mencatatkan double podium. Wahyu Nugroho naik podium ketiga race pertama kelas SS600, pencapaian perdana tim di kelas tersebut sepanjang keikutsertaan di ARRC.
Candra Hermawan menambah catatan positif lewat podium kedua race pertama AP250, juga menjadi hasil penting pada debutnya di sirkuit ini.
Alur musim kemudian bergerak stabil. Podium kembali diraih di Motegi, Mandalika, hingga Sepang.
Wahyu Nugroho dan Candra Hermawan konsisten mengumpulkan poin, disusul kontribusi M Faerozi serta Muhammad Fadhil Musyavi. Rangkaian hasil itu menjaga peluang Yamaha Racing Indonesia tetap terbuka hingga seri terakhir.
Di kelas SS600, fokus tertuju pada perburuan posisi tiga besar klasemen akhir. Wahyu Nugroho saat ini berada di peringkat empat, sementara M Faerozi menempati posisi dua belas. Margin poin masih memungkinkan perubahan, terutama dengan dua race tersisa. Tambahan motivasi datang dari Wahyu Nugroho yang baru saja merebut gelar juara nasional Supersport 600cc pada Mandalika Racing Series, awal November lalu.
Kelas AP250 juga menyimpan target jelas. Candra Hermawan membidik lima besar klasemen akhir setelah kini berada di posisi enam. Musim penuh pertamanya di ARRC memberi bekal pengalaman yang terasa signifikan, termasuk kemenangan di Sepang dan podium di Buriram serta Motegi.
Sementara itu, Muhammad Fadhil Musyavi memanfaatkan musim ini sebagai fase pembelajaran penting dalam persaingan Asia, setelah tampil sebagai wild card di beberapa seri sebelum resmi bergabung pada seri Sepang.
Seri penutup Buriram juga menghadirkan nama Aldi Satya Mahendra sebagai wild card di kelas SS600. Kehadirannya bukan sekadar menambah jumlah rider, tetapi juga menjadi bagian dari fase pemulihan sekaligus adaptasi jelang agenda berikutnya di level dunia.
Manajer Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menyampaikan optimisme jelang balapan akhir pekan.
“Kami harapkan akan merealisasikan target di seri terakhir ARRC weekend ini baik di kelas SS600 maupun AP250. Empat pembalap Yamaha Racing Indonesia telah menunjukkan improvement dengan memperoleh sejumlah podium pada beberapa seri. Performa positif tersebut berkat kerjasama tim yang solid dan mental para pembalap yang sudah teruji selalu recovery untuk mendapatkan hasil lebih baik. Di seri terakhir ini juga ada Aldi Satya Mahendra sebagai wild card rider. Aldi Satya Mahendra memanfaatkan sesi ini untuk pemanasan setelah pulih dari cedera dan bersiap buat World Supersport musim depan,” ungkap Wahyu Rusmayadi.
Dari sisi pembalap, fokus mereka tertuju pada eksekusi akhir musim.
“Tiba di penghujung musim, ini akan menentukan hasil akhir dimana saya ingin finish di top three klasemen. Saat ini saya dalam kondisi terbaik fisik dan mental,” ujar Wahyu Nugroho.
Aldi Satya Mahendra juga menilai Buriram sebagai trek yang memberi rasa percaya diri.
“Balapan di ARRC adalah bagian dari memori karena jejak karir racing saya juga diisi dengan bertarung di kejuaraan Asia ini. Karakter sirkuit Buriram juga saya kenal dengan baik,” katanya.
Dengan lima rider turun lintasan, Yamaha Racing Indonesia membawa kombinasi pengalaman, momentum podium, serta target klasemen yang terukur. Buriram menjadi garis akhir perjalanan panjang musim 2025, sekaligus cermin seberapa efektif konsistensi dijaga sejak awal hingga penutup kompetisi.




